Dering
telpon berbunyi sangat keras... memang dirumah kami dering telpon sengaja
dikeraskan oleh ayah, pagi ini aku mendengar dering telpon itu dan
membangunkanku pada jam 8 pagi, ahhh... ini sangat mengganggu liburan pagi ku
pikirku. Ya .... liburan pagi.... minimal bangun jam 10 siang... “huoohhhh....”
. sudah 3 kali aku menguap setelah bunyi yang membuat aku terbangun itu.
Bagaikan sebuah sirine yang segera membangunkan tahanan di penjara.
“Dani
!!” ibuku berteriak dari luar kamar menandakan bahwa teriakan itu harus segera
didatangi.. kalau tidak, aku akan melihat ibuku mengamuk dengan spatula
ditangannya. Menyeramkan !.. “iya buu.....” sahutku panjang sambil segera
bangun dari tempat tidur bau ku dan mengambil handuk , karena aku berpikir mungkin
ibu menyuruhku mandi.
Didepan
kamar aku melihat ibuku dengan pakaian yang rapi dan sudah tercium bau parfum
ibu-ibu yang biasa ia pakai kalau ada acara keluarga besar atau ingin mau
kekondangan
“kita
akan kemana ?” tanyaku. “sudah.. cepat mandi.. kita akan kerumah nenek” jawab
ibuku
Aku
tidak merespon perkataan ibuku dan segera berangkat menuju kamar mandi, yang
kutampakkan hanya mimik heran dan bingung... tumben-tumbenan ibu mengajakku
kerumah nenek.
Terbayang
di otakku sebuah rumah jaman dulu, dengan ukiran-ukiran burung dan sedikit
kalighrafi di dinding dalam rumah, beberapa lukisan binatang dan pemandangan
dan beberapa guci didalamnya, dengan pagar tua yang berlumut-lumut bawahnya. Ya
! itu rumah nenek . aku membayangkan bagaimana menyeramkannya rumah itu setelah
3 tahun aku tidak kesana. Ah... bukan menyeramkan dalam artian aku akan melihat
hantu, pocong, suster ngesot, genderuwo hijau, ping, merah sampai ungu... bukan ! yang kubayangkan betapa membosankannya
disana... di komplek dimana orang-orang kaya berkumpul, membosankan, dimana
jarang ada anak-anak keluar rumah.. kecuali waktu hari raya saja komplek nenek
ramai, dan itu pun tidak terlalu ramai karena sebagian penduduk disitu mudik
Mandi
ku serasa tidak tenang. “Dan... kamu ambil koper disana terus masukkan baju
kamu, mama sama ayah ada proyek diluar kota, dan sementara kamu harus tinggal
dirumah nenek 3 atau 4 hari. Siapkan saja baju dan barang seperlunya” kata
ibuku
Aku
berdalih masih bisa menginap di tempat teman yang dekat dengan rumah kami, tapi
ibu menolak, katanya pasti aku akan berjalan-jalan di malam hari, tidak
belajar, lupa makan dan melakukan hal-hal kaya pacaran. Ibu memang over kalau
tentang masalah-masalah seperti itu
Akhirnya
aku menurut saja. Serasa tidak ikhlas kaki ini melangkah kedalam kendaraan
keluarga kami yang biasa disebut mobil.. haha !
Lagi-lagi
di perjalanan aku memikirkan sesuatu di rumah nenek dan betapa membosankannya
dirumah nenek, aliran suara musik dari headsetku serasa tidak ada suaranya
karena memikirkan sesuatu seperti itu, bahkan tidak ada teman disana.
Singkat
cerita aku sampai dirumah nenek, nenek menyambutku dengan senyuman dan rasa
bahagia melihat cucu nya yang telah lama tidak bertemu, aku pun membalas
sambutan itu dengan senyuman dan mencium tangan keriputnya. “ahh... ini dia
cucuku... sekarang sudah besar. Hehehe... eh, kau bisa main alat musik sekarang
?” kata nenek sambil menunjuk tas gitar yang aku tenteng di tanganku. “ya.
hehehe” aku hanya menjawab seadanya.. aku paling payah dalam hal membuat topik
yang menarik dengan wanita berumur 60an
Hari
itu sudah sore dan ibu ku segera pulang untuk menyiapkan kepergiannya keluar
kota bersama ayah. “kau mau minum apaaa ?” kata nenekku lagi-lagi sambil
tertawa dan senyum. Beliau memang sangat suka tertawa dan senyum, tapi aku
menganggap hal itu sangat berlebihan sehingga hal-hal yang sedikit bodoh bisa
membuat nenek tertawa
Aku
dan nenek bercerita panjang lebar, yang diawali nenek menceritakan tentang
kehidupannya, lalu aku menceritakan kehidupanku juga, ternyata menyenangkan
juga hehehe...
Ternyata
nenek biasa pergi ke rumah temannya dari pagi jam 9an sampai menjelang maghrib,
ternyata nenekku dan temannya yang mempunyai umur lebih muda 20 tahunan membuat
satu usaha yang lumayan untuk nenek, yaa.. mereka membuat kue untuk dijual.
Singkat cerita aku sudah rebahan di kasur di dalam kamar yang telah disediakan
nenek, lumayan besar untuk sebuah kamar, ada sebuah tv dan 1 set komputer.
Kebetulan
malam ini aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan Rani.. hehehe, dia adalah
wanita yang menarik dengan wajah putih mata sipit dan body nya yang lumayan
untuk anak usia 15 tahun. Eh, lagi-lagi aku berpikiran kotor tentangnya,
“huuuhhh... bosan. Bosan.. sinyal Cuma 2 batang” aku terus menggumam karena
kebosananku. Hari sudah menjelang jam 11.56 malam, aku masih tidak bisa
tertidur, dan entah kenapa mataku langsung tertuju ke jendela sebelahku dan ada
rasa penasaran ingin membukanya, Krieeeeettt.... bunyi engsel berbunyi seperti
berteriak jangan dibuka... tapi aku membukanya karena rasa penasaran yang
meluap-luap. Diluar gelap... hanya ada rumah seberang rumah nenek yang terlihat
suram. aku melihat ada anak yang keluar dengan menenteng gitar, sepertinya dia
seumuranku. Aku terus mengamatinya bermain gitar. Walaupun pandanganku agak
terhalang oleh ranting pepohonan dan dipengaruhi kegelapan.
Pagi
hari ! konyol... aku tertidur dengan bertopang di jendela. “hey.... kanapa dan
? kamu ketiduran di jendela ? apa yang kamu liat ?” nenekku bertanya. Aku hanya
menggumam tak jelas seprti tidak bisa berkata-kata. Wajar.... setiap manusia
kalau bangun tidur pasti ada proses seperti ini. “nenek ingin lekas-lekas
kerumah teman , kalu tidak nanti dia marah-marah dan dia tidak mau mengajak
nenek lagi membuat kue hehehe, kau jaga rumah ya... makanan ada di kulkas” kata
nenekku lalu pergi. Terdengar suara mobil nenek semakin menjauh tanda nenek
telah pergi. Aku masih terdiam berpikir betapa konyolnya aku sampai ketiduran.
Aku pun mandi dan karena tidak ada kegiatan lagi, aku pun memainkan gitar ku di
teras rumah. Sangat sunyi disini... tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang
sebaya denganku menghampiriku. “hey... ” sapa nya.. dia juga menenteng gitar
ternyata. Kami berkenalan, ternyata namanya adalah Kevin. Karena hobi yang sama
kami sangat mudah akrab. Aku pun membawakan makanan ke teras rumah untuk kami
makan bersama, dia sangat hebat bermain gitar, dia mengajariku beberapa teknik
yang tidak pernah aku pelajari. “mulai kapan kamu belajar ?” tanyanya. “emmm...
baru beberapa bulan”. “hehe... kau sudah
lumayan hebat untuk pemula, aku saja belajar tidak secepat itu” jawabnya.
Hari
pun sore... dia izin pamit dan ingin bertemu denganku lagi besok. Hari sudah
maghrib, nenek hampir datang, dan aku berpikir dia mungkin anak yang kuamati
malam itu.
Nenek
datang dan seperti biasa kami bercerita sambil aku mengotak-atik gadget ku,
lumayan juga hari kedua dirumah nenek dan aku sudah mendapat teman paling tidak
satu, dan bisa mengajariku berbagai macam hal. Tidak sebosan seperti aku
membayangkannya Haha...
Mentari
kembali bersinar besoknya. Aku bangun dan mengecek gadgetku untuk melihat sudah
jam berapa sekarang. Ternyata jam 9.20... aku pergi mengambil handuk dan segera
mandi, aku berjalan menuju kamar mandi dan melihat ada selembar kertas yang
tertempel di pintu kulkas “Nenek pergi dulu.... jaga rumah lagi yaa.. makanan
ada di tempat biasa, sabunj habis, jadi ambil aja dalam lemari”
Setelah
membaca kertas dari nenek aku mengambil sabun dan mandi. Setelah memakai
pakaian aku bermain gitar dan mencoba mempraktekkan apa yang diajarkan kevin
semalam di depan teras.
Aku
melihat kevin lagi diseberang rumah dan menuju ketempatku. Aku tersenyum
padanya, mungkin dia lagi-lagi akan mengajariku teknik baru. “udah bisa ?” kata
kevin “dikit lagi hehe” kataku. “eh, kau tinggal dengan siapa ? rumahmu
terlihat seperti tidak ada orangnya” tanyaku . “ya tidak lah dann... aku
tinggal dengan ibuku, ayahku keluar kota” kata kevin
Oohh...
jadi begitu ya. Dan aku pun kembali bermain gitar sambil bertanya tentang
teknik-teknik baru. Akhirnya sore itu kevin pun pulang. Tak berapa lama nenek
pun pulang. Aku bertanya padanya apa dia kenal dengan Kevin. “Kevin, oohh...
anak itu” kata nenek
“nenek
kenal ?” kataku. “iya” kata nenekku. Aku hanya mengangguk. Malam itu terjadi
seperti biasanya. Ibuku menelpon dan mengatakan kalau besok malam dia akan
menjemputku. “aahhh... akhirnya aku bisa kerumah lagi dan bisa bertemu dengan
kawan-kawan” pikirku. Besoknya aku pun bangun lebih pagi dan bermain gitar
dalam kamar. Yaa.. aku merasa puas kevin bisa menambah skill ku dengan teorinya
yang bisa kupahami
Jam
9 aku keluar dan dduduk di teras. Nenek pun sudah pergi. Aku berharap kevin
datang dan menjadi guruku lagi. Untuk hari ini saja mungkin... sekalian aku
ingin pamit dengannya.
Menjelang
maghrib ada hal aneh terjadi... nenek tidak pulang-pulang. Akhirnya sudah jam 8
dan aku kelaparan dalam kamar.. aku mkelihat ke jendela dan berpikir mungkin
aku bisa berkunjung kerumah Kevin hehe.. aku bergegas keluar menenteng gitar
dan menuju rumah kevin. “oohh... kau Dani.. masuklah” kata Kevin
Seperti
biasa dia mengajarkan gitar padaku. Selama 30menitan mataku hanya konsentrasi
pada senar-senar yang kupetikkan. Ada hawa yang aneh. Aku berpaling kearah
Kevin. Kevin dengan wajah penuh darah dan nanah lalu tersenyum dengan mata yang
melotot yang satunya hampir keluar dari matanya !! “siniiii~ aku mauuu’u’u’
ajarkan teknik baru padamu !!!” tangannnya memegang senar dan aku tidak bisa
berkata-kata !! senar putus dan mengenai mataku... ctas !!! ssccrreett !!!!!
sakit !!! senar itu menusuk matakuuuuu
Kevin
!!!! siapa kaaauuu !!!!!!!
Dengan
keringat aku terbangun dari tidurku. Melihat jendela dan sangat takut. Hiii...
mimpi yang buruk dan bodoh. Konyol ! aku terus mengeluarkan sumpah seraapah
saat aku bangun.
Nenekku
masuk kamar dan membangunkanku. “ini hari pertamamu di rumah nenek dan kau
sudah mengigau” kata nenekku sambil tertawa. “siapa kevin ?” kata ku.
“pertanyaanmu aneh, tidak ada yang namanya kevin disini...” jawab nenek. Tapi
entah kenapa kepalaku menengok kearah jendela dan ada sosok lelaki tersenyum
padaku dengan mata yang hampir keluar.
TAMAT
Maaf jika ada kesalahan dan kurang menarik... saya hanyalah seorang pemula... hehehe... dan maaf kalau tidak ada ilustrasi/gambar, karena saya bingung akan memuat gambar yang seperti apa. Terima kasih sudah membaca.. :D sampai jumpa di karya-karya saya yang lain dan semoga bermanfaat !
No comments:
Post a Comment