Friday 2 October 2015

CERPEN "TEMAN 3 HARI"

TEMAN 3 HARI


Dering telpon berbunyi sangat keras... memang dirumah kami dering telpon sengaja dikeraskan oleh ayah, pagi ini aku mendengar dering telpon itu dan membangunkanku pada jam 8 pagi, ahhh... ini sangat mengganggu liburan pagi ku pikirku. Ya .... liburan pagi.... minimal bangun jam 10 siang... “huoohhhh....” . sudah 3 kali aku menguap setelah bunyi yang membuat aku terbangun itu. Bagaikan sebuah sirine yang segera membangunkan tahanan di penjara.
“Dani !!” ibuku berteriak dari luar kamar menandakan bahwa teriakan itu harus segera didatangi.. kalau tidak, aku akan melihat ibuku mengamuk dengan spatula ditangannya. Menyeramkan !.. “iya buu.....” sahutku panjang sambil segera bangun dari tempat tidur bau ku dan mengambil handuk , karena aku berpikir mungkin ibu menyuruhku mandi.
Didepan kamar aku melihat ibuku dengan pakaian yang rapi dan sudah tercium bau parfum ibu-ibu yang biasa ia pakai kalau ada acara keluarga besar atau ingin mau kekondangan
“kita akan kemana ?” tanyaku. “sudah.. cepat mandi.. kita akan kerumah nenek” jawab ibuku
Aku tidak merespon perkataan ibuku dan segera berangkat menuju kamar mandi, yang kutampakkan hanya mimik heran dan bingung... tumben-tumbenan ibu mengajakku kerumah nenek.
Terbayang di otakku sebuah rumah jaman dulu, dengan ukiran-ukiran burung dan sedikit kalighrafi di dinding dalam rumah, beberapa lukisan binatang dan pemandangan dan beberapa guci didalamnya, dengan pagar tua yang berlumut-lumut bawahnya. Ya ! itu rumah nenek . aku membayangkan bagaimana menyeramkannya rumah itu setelah 3 tahun aku tidak kesana. Ah... bukan menyeramkan dalam artian aku akan melihat hantu, pocong, suster ngesot, genderuwo hijau, ping, merah sampai ungu...  bukan ! yang kubayangkan betapa membosankannya disana... di komplek dimana orang-orang kaya berkumpul, membosankan, dimana jarang ada anak-anak keluar rumah.. kecuali waktu hari raya saja komplek nenek ramai, dan itu pun tidak terlalu ramai karena sebagian penduduk disitu mudik
Mandi ku serasa tidak tenang. “Dan... kamu ambil koper disana terus masukkan baju kamu, mama sama ayah ada proyek diluar kota, dan sementara kamu harus tinggal dirumah nenek 3 atau 4 hari. Siapkan saja baju dan barang seperlunya” kata ibuku
Aku berdalih masih bisa menginap di tempat teman yang dekat dengan rumah kami, tapi ibu menolak, katanya pasti aku akan berjalan-jalan di malam hari, tidak belajar, lupa makan dan melakukan hal-hal kaya pacaran. Ibu memang over kalau tentang masalah-masalah seperti itu
Akhirnya aku menurut saja. Serasa tidak ikhlas kaki ini melangkah kedalam kendaraan keluarga kami yang biasa disebut mobil.. haha !
Lagi-lagi di perjalanan aku memikirkan sesuatu di rumah nenek dan betapa membosankannya dirumah nenek, aliran suara musik dari headsetku serasa tidak ada suaranya karena memikirkan sesuatu seperti itu, bahkan tidak ada teman disana.
Singkat cerita aku sampai dirumah nenek, nenek menyambutku dengan senyuman dan rasa bahagia melihat cucu nya yang telah lama tidak bertemu, aku pun membalas sambutan itu dengan senyuman dan mencium tangan keriputnya. “ahh... ini dia cucuku... sekarang sudah besar. Hehehe... eh, kau bisa main alat musik sekarang ?” kata nenek sambil menunjuk tas gitar yang aku tenteng di tanganku. “ya. hehehe” aku hanya menjawab seadanya.. aku paling payah dalam hal membuat topik yang menarik dengan wanita berumur 60an
Hari itu sudah sore dan ibu ku segera pulang untuk menyiapkan kepergiannya keluar kota bersama ayah. “kau mau minum apaaa ?” kata nenekku lagi-lagi sambil tertawa dan senyum. Beliau memang sangat suka tertawa dan senyum, tapi aku menganggap hal itu sangat berlebihan sehingga hal-hal yang sedikit bodoh bisa membuat nenek tertawa
Aku dan nenek bercerita panjang lebar, yang diawali nenek menceritakan tentang kehidupannya, lalu aku menceritakan kehidupanku juga, ternyata menyenangkan juga hehehe...
Ternyata nenek biasa pergi ke rumah temannya dari pagi jam 9an sampai menjelang maghrib, ternyata nenekku dan temannya yang mempunyai umur lebih muda 20 tahunan membuat satu usaha yang lumayan untuk nenek, yaa.. mereka membuat kue untuk dijual. Singkat cerita aku sudah rebahan di kasur di dalam kamar yang telah disediakan nenek, lumayan besar untuk sebuah kamar, ada sebuah tv dan 1 set komputer.
Kebetulan malam ini aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan Rani.. hehehe, dia adalah wanita yang menarik dengan wajah putih mata sipit dan body nya yang lumayan untuk anak usia 15 tahun. Eh, lagi-lagi aku berpikiran kotor tentangnya, “huuuhhh... bosan. Bosan.. sinyal Cuma 2 batang” aku terus menggumam karena kebosananku. Hari sudah menjelang jam 11.56 malam, aku masih tidak bisa tertidur, dan entah kenapa mataku langsung tertuju ke jendela sebelahku dan ada rasa penasaran ingin membukanya, Krieeeeettt.... bunyi engsel berbunyi seperti berteriak jangan dibuka... tapi aku membukanya karena rasa penasaran yang meluap-luap. Diluar gelap... hanya ada rumah seberang rumah nenek yang terlihat suram. aku melihat ada anak yang keluar dengan menenteng gitar, sepertinya dia seumuranku. Aku terus mengamatinya bermain gitar. Walaupun pandanganku agak terhalang oleh ranting pepohonan dan dipengaruhi kegelapan.
Pagi hari ! konyol... aku tertidur dengan bertopang di jendela. “hey.... kanapa dan ? kamu ketiduran di jendela ? apa yang kamu liat ?” nenekku bertanya. Aku hanya menggumam tak jelas seprti tidak bisa berkata-kata. Wajar.... setiap manusia kalau bangun tidur pasti ada proses seperti ini. “nenek ingin lekas-lekas kerumah teman , kalu tidak nanti dia marah-marah dan dia tidak mau mengajak nenek lagi membuat kue hehehe, kau jaga rumah ya... makanan ada di kulkas” kata nenekku lalu pergi. Terdengar suara mobil nenek semakin menjauh tanda nenek telah pergi. Aku masih terdiam berpikir betapa konyolnya aku sampai ketiduran. Aku pun mandi dan karena tidak ada kegiatan lagi, aku pun memainkan gitar ku di teras rumah. Sangat sunyi disini... tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang sebaya denganku menghampiriku. “hey... ” sapa nya.. dia juga menenteng gitar ternyata. Kami berkenalan, ternyata namanya adalah Kevin. Karena hobi yang sama kami sangat mudah akrab. Aku pun membawakan makanan ke teras rumah untuk kami makan bersama, dia sangat hebat bermain gitar, dia mengajariku beberapa teknik yang tidak pernah aku pelajari. “mulai kapan kamu belajar ?” tanyanya. “emmm... baru beberapa bulan”.  “hehe... kau sudah lumayan hebat untuk pemula, aku saja belajar tidak secepat itu” jawabnya.
Hari pun sore... dia izin pamit dan ingin bertemu denganku lagi besok. Hari sudah maghrib, nenek hampir datang, dan aku berpikir dia mungkin anak yang kuamati malam itu.
Nenek datang dan seperti biasa kami bercerita sambil aku mengotak-atik gadget ku, lumayan juga hari kedua dirumah nenek dan aku sudah mendapat teman paling tidak satu, dan bisa mengajariku berbagai macam hal. Tidak sebosan seperti aku membayangkannya Haha...
Mentari kembali bersinar besoknya. Aku bangun dan mengecek gadgetku untuk melihat sudah jam berapa sekarang. Ternyata jam 9.20... aku pergi mengambil handuk dan segera mandi, aku berjalan menuju kamar mandi dan melihat ada selembar kertas yang tertempel di pintu kulkas “Nenek pergi dulu.... jaga rumah lagi yaa.. makanan ada di tempat biasa, sabunj habis, jadi ambil aja dalam lemari”
Setelah membaca kertas dari nenek aku mengambil sabun dan mandi. Setelah memakai pakaian aku bermain gitar dan mencoba mempraktekkan apa yang diajarkan kevin semalam di depan teras.
Aku melihat kevin lagi diseberang rumah dan menuju ketempatku. Aku tersenyum padanya, mungkin dia lagi-lagi akan mengajariku teknik baru. “udah bisa ?” kata kevin “dikit lagi hehe” kataku. “eh, kau tinggal dengan siapa ? rumahmu terlihat seperti tidak ada orangnya” tanyaku . “ya tidak lah dann... aku tinggal dengan ibuku, ayahku keluar kota” kata kevin
Oohh... jadi begitu ya. Dan aku pun kembali bermain gitar sambil bertanya tentang teknik-teknik baru. Akhirnya sore itu kevin pun pulang. Tak berapa lama nenek pun pulang. Aku bertanya padanya apa dia kenal dengan Kevin. “Kevin, oohh... anak itu” kata nenek
“nenek kenal ?” kataku. “iya” kata nenekku. Aku hanya mengangguk. Malam itu terjadi seperti biasanya. Ibuku menelpon dan mengatakan kalau besok malam dia akan menjemputku. “aahhh... akhirnya aku bisa kerumah lagi dan bisa bertemu dengan kawan-kawan” pikirku. Besoknya aku pun bangun lebih pagi dan bermain gitar dalam kamar. Yaa.. aku merasa puas kevin bisa menambah skill ku dengan teorinya yang bisa kupahami
Jam 9 aku keluar dan dduduk di teras. Nenek pun sudah pergi. Aku berharap kevin datang dan menjadi guruku lagi. Untuk hari ini saja mungkin... sekalian aku ingin pamit dengannya.
Menjelang maghrib ada hal aneh terjadi... nenek tidak pulang-pulang. Akhirnya sudah jam 8 dan aku kelaparan dalam kamar.. aku mkelihat ke jendela dan berpikir mungkin aku bisa berkunjung kerumah Kevin hehe.. aku bergegas keluar menenteng gitar dan menuju rumah kevin. “oohh... kau Dani.. masuklah” kata Kevin
Seperti biasa dia mengajarkan gitar padaku. Selama 30menitan mataku hanya konsentrasi pada senar-senar yang kupetikkan. Ada hawa yang aneh. Aku berpaling kearah Kevin. Kevin dengan wajah penuh darah dan nanah lalu tersenyum dengan mata yang melotot yang satunya hampir keluar dari matanya !! “siniiii~ aku mauuu’u’u’ ajarkan teknik baru padamu !!!” tangannnya memegang senar dan aku tidak bisa berkata-kata !! senar putus dan mengenai mataku... ctas !!! ssccrreett !!!!! sakit !!! senar itu menusuk matakuuuuu
Kevin !!!! siapa kaaauuu !!!!!!! 
Dengan keringat aku terbangun dari tidurku. Melihat jendela dan sangat takut. Hiii... mimpi yang buruk dan bodoh. Konyol ! aku terus mengeluarkan sumpah seraapah saat aku bangun.
Nenekku masuk kamar dan membangunkanku. “ini hari pertamamu di rumah nenek dan kau sudah mengigau” kata nenekku sambil tertawa. “siapa kevin ?” kata ku. “pertanyaanmu aneh, tidak ada yang namanya kevin disini...” jawab nenek. Tapi entah kenapa kepalaku menengok kearah jendela dan ada sosok lelaki tersenyum padaku dengan mata yang hampir keluar.


TAMAT


Maaf jika ada kesalahan dan kurang menarik... saya hanyalah seorang pemula... hehehe... dan maaf kalau tidak ada ilustrasi/gambar, karena saya bingung akan memuat gambar yang seperti apa. Terima kasih sudah membaca.. :D sampai jumpa di karya-karya saya yang lain dan semoga bermanfaat !

No comments:

Post a Comment